Sekretariat Ozon Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi lapisan ozon dunia yang selama ini bolong, akan kembali normal menutupi bumi pada tahun 2050.
"Para ilmuan telah melakukan pengukuran secara berkala terhadap lapisan ozon yang sebelumnya banyak bolong. Kini, sudah mulai berkurang. Kami di sekretariat sudah menerima laporan bahwa lapisan ozon yang selama ini bolong, sudah terisi kembali," kata Sekjen Ozon PBB, Marco Gonsales usai Pembukaan Konferensi Perlindungan Ozon di Nusa Dua Bali, Senin 21 November 2011.
Gonsales menjelaskan, bahan kimia yang selama ini merusak lapisan ozon sudah berkurang sampai 90 persen. Hal ini disampaikan para ilmuwan yang secara sukarela melakukan penelitian lubang ozon yang ada di atas Benua Antartika dan Kutub Utara, serta sebagian kecil wilayah tropis di dunia.
“Untuk itu kami memperkirakan dengan hasil yang sudah ada dan berbagai upaya perlindungan ozon yang terus-menerus dilakukan, maka pada pertengahan abad ini kami memprediksi bumi akan tertutup kembali oleh lapisan ozon secara sempurna,” katanya.
Membaiknya 'kesehatan' ozon bumi ini merupakan hasil upaya serius sejumlah negara, termasuk Indonesia, dalam mengurangi emisi gas buang. Selain itu, dari pengukuran lapisan terluar atau stratosfer, bahan-bahan seperti CFC (Chlorofluorocarbon) dan HFC (hydrochlorofluorocarbon), juga terus menurun. Demikian juga di Antartika atau di Kutub Selatan dan Kutuh Utara. Konsentrasi bahan-bahan perusak ozon sudah semakin mengecil. Adapun indikator terjadinya penutupan lapisan ozon bisa dilihat sejak akhir tahun 2007 atau awal 2008. Di Indonesia, misalnya, ada sekitar 9.898 matrik ton bahan freon atau CFC sudah di-resource kembali.
Menurutnya, banyak negara sudah memiliki kesadaran akan bahaya bagi kelangsungan hidup manusia jika lapisan ozon terus menipis dan banyak kebocoran akibat penggunaan bahan seperti HCFC dan CFC. Di sisi lain, tumbuh juga kesadaran kolektif negara-negara untuk perlunya pembatasan penggunaan bahan-bahan yang dapat memicu terjadinya kebocoran lapisan ozon.
Benar atau tidaknya pada 2050 nanti kita doakan saja ozon bumi benar-benar kembali normal. Tapi sepertinya doa saja tidak cukup kita juga harus menjaganya. Kan kasihan nanti beruang kutub ga ada tempat tinggal wakakaka :hammer:
No comments:
Post a Comment